Rabu, 31 Januari 2018

KANKER PARU PARU .. ???


Kanker paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas). Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi.
Meskipun begitu, kanker paru-paru termasuk salah satu jenis kanker yang paling bisa dicegah. Kondisi ini kebanyakan diderita oleh para perokok aktif dan pasif. Pada tahap awal, tidak ada tanda atau gejala kanker paru-paru yang jelas. Tapi kemudian gejala seperti batuk secara berkelanjutan hingga mengalami batuk darah, selalu merasa kehabisan napas, kelelahan tanpa alasan,dan penurunan berat badan akan muncul.
Kanker Paru-paru-Alodokter

Penderita Kanker Paru-paru di Indonesia

Berdasarkan data WHO, kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang laki-laki Indonesia. Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.
Hasil penelitian pada 100 Rumah Sakit di Jakarta menunjukkan bahwa kanker paru merupakan kasus kanker terbanyak pada laki-laki, dan nomor empat terbanyak pada wanita. Angka kejadian kanker paru cukup rendah pada usia di bawah 40 tahun, dan semakin meningkat hingga usia 70 tahun.

Jenis Kanker Paru-paru yang Ada

Terdapat dua jenis kanker paru-paru primer berdasarkan jenis selnya, yaitu kanker paru-paru sel kecil (small-cell lung cancer/SCLC) dan kanker paru-paru non-sel kecil (non-small-cell lung cancer/NSCLC). Kanker paru-paru non-sel kecil berpeluang empat kali lebih sering terjadi dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil.
Kanker paru-paru sel kecil (SCLC) biasanya hanya menimpa para perokok berat dan penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC).




KANKER PARU PARU

Orang Yang Berisiko Terkena Kanker Paru-paru

Merokok bisa dikatakan sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Orang yang paling berisiko terkena kanker paru-paru adalah perokok aktif. Sekitar 85 persen kanker paru-paru dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Meski begitu, bukan berarti setiap perokok akan terkena kanker paru-paru. Selain itu, orang yang tidak merokok juga berkemungkinan terserang kanker paru-paru, meski lebih rendah jumlahnya.
Selain rokok, beberapa penyebab kanker paru-paru lain adalah menghirup arsenik, radiasi, dan polusi udara. Kanker paru-paru juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.

Pengobatan Pada Kanker Paru-paru

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi metode pengobatan dan penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kanker paru-paru yaitu:
  • Seberapa parah penyebaran kanker.
  • Kondisi kesehatan pasien.
  • Jenis kanker yang diderita.
Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker belum menyebar secara luas ke bagian tubuh yang lainnya. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan, cara penanganan yang lainnya bisa diterapkan. Proses penghancuran sel kanker dengan cara radioterapi bisa dijalankan.
Kanker paru-paru umumnya tidak menimbulkan gejala sebelum sel-sel kanker tersebut menyebar ke bagian besar paru-paru atau ke bagian tubuh lainnya. Kesembuhan tergantung kepada penyebaran kanker dan kapan diagnosis kanker diketahui. Makin awal diagnosis yang dilakukan, kemungkinan pengobatan untuk berhasil juga menjadi lebih tinggi.
SUMBER : http://www.alodokter.com/kanker-paru-paru

ASMA ... ???


Penyebab Penyakit Asma

Berikut ini beberapa penyebab penyakit asma diantara lain adalah sebagai berikut:
  1. Faktor Makanan
Makanan juga menyebabkan timbulnya penyakit asma. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan penyakit asma dan perlu untuk dihindari diantaranya adalah makanan junk food yang memiliki kadar MSG dan pengawet yang tinggi, minuman es atau dingin, kacang dan coklat yang mengandung allergen begitu juga dengan kacang tanah.
  1. Udara Dingin
Cuaca suhu dingin juga merupakan faktor timbulnya penyakit asma. Penggunaan AC dengan suhu dan serta cuaca dingin didaerah pegunungan bisa menyebabkan terjadinya penyakit asma.
  1. Bawaan atau Turunan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas kalau penyakit asma merupakan penyakit turunan. Jika dikeluarga kita memiliki riwayat penyakit asma, maka tidak menutup kemungkinan Anda atau anak anda juga akan mengidap penyakit tersebut. Jadi, perlu diketahui kalau penyakit asma itu tidak menular melainkan penyakit turunan.
Oleh karena itu, jika Anda sudah mengetahui kalau diriwayat keluarga kita ada yang mengidap penyakit asma, maka segeralah untuk mengambil tindakan untuk mengobati penyakit asma ini dengan cara berkonsultasi pada dokter spesialis.
  1. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kotor yang dipenuhi dengan debu dan asap merupakan awal dari timbulnya penyakit asma. Debu yang terdapat dirumah maupun ditempat umum lainnya adalah penyebab terjadinya penyakit asma, begitu halnya dengan asap rokok, asap kendaraan dan asap-asap lainnya, kesemuanya itu merupakan faktor terjadinya penyakit asma.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk senangtiasa menjaga pola hidup yang sehat. Membersihkan rumah dari debu sesering mungkin dan sebisa mungkin menghindarkan anak dari benda-benda yang mudah pencetus alergi seperti boneka yang berbulu halus maupun bantal atau kasur dari kapok.

Ciri Penyakit Asma

Mengalami kesulitan bernapas, batuk-batuk, mengi, serta dada yang terasa sesak merupakan beberapa ciri-ciri utama dari penyakit asma. Biasanya jika gejala ini kambuh dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk tidur. Beberapa adalah ciri-ciri penyakit asma:
– Gejala batuk, mengi dan sesak di dada semakin parah dan sering.
– Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
– Bibir dan jari-jari yang terlihat biru.
– Denyut jantung yang meningkat.
– Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
– Adanya penurunan arus puncak ekspirasi.
– Inhaler pereda yang tidak ampuh lagi dalam mengatasi gejala.

Pencegahan Penyakit Asma

Pencegahan Asma di Lingkungan Rumah
  1. Menjaga sirkulasi udara
Jamur ini merupakan salah satu pemicu gangguan asma yang umum. Untuk mengurangi hal tersebut, jagalah sirkulasi udara dalam rumah dengan membuka jendela dan menjaga kamar mandi agar tetap bersih dan kering.
  1. Hindari produk pembersih yang mengandung bahan kimia
Gas yang berasal dari pembersih rumah tangga, seperti cairan pembersih kaca yang disemprotkan dapat memicu asma. Hindari menghirup gas tersebut untuk cara mencegah asma karena alergi.
  1. Menjaga kebersihan tempat tidur
Peralatan tidur seperti kasur dan bantal, sprei merupakan salah satu tempat bersarangnya tungau penyebab asma. Untuk itu, sebaiknya gunakan bantal atau kasur anti alergi dan selalu rutin untuk mencuci perlengkapan tidur seperti sprei seminggu sekali. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kelembaban dan membantu mencegah jamur.
  1. Jangan biarkan hewan peliharaan berada di tempat tidur maupun furniture lainnya
Bulu hewan peliharaan, seperti bahaya bulu kucing maupun anjing yang terhirup merupakan salah satu pemicu asma yang umum. Untuk itu jangan biarkan hewan peliharaan berada di tempat tidur maupun pada furniture lainnya.
  1. Bersihkan karpet dan mainan anak-anak
Karpet dan mainan anak-anak seperti boneka merupakan sarang untuk debu penyebab alergi dan asma. Untuk itu, cara mencegah asma ini dengan melakukan pembersihan kedua benda tersebut secara rutin dengan menggunakan vacum cleaner yang dilengkapi dengan filter udara HEPA minimal 2 minggu sekali.

Pencegahan Asma di Lingkungan Kantor

  1. Selalu siaga
Selalu mempersiapkan obat-obatan pereda asma dalam tas adalah merupakan langkah yang tepat ketika nanti terjadi serangan asma.
Hal ini bertujuan jika nantinya terjadi serangan asma mendadak seperti di kantor, sudah mengetahui bagaimana cara mengobati asma sebagai pertolongan pertama. Misalnya dengan membawa inhaler asma kemanapun pergi.
  1. Hindari merokok
Asap rokok merupakan musuh bagi penderita asma, karena bahaya asap rokok yang berasal dari sulutan api dapat menjadi penyebab gangguan asma. Untuk itu hindari kebiasaan merokok maupun menghirup asap rokok dari orang disekitar.
  1. Menghindari stress
Emosi dan rasa khawatir yang intens dapat memperburuk gejala asma. Untuk menghindari stress karena masalah pekerjaan, dapat dilakukan dengan menyalurkan hobi, maupun refresing untuk relaksasi. Hal ini akan menenangkan pikiran seperti sedia kala.

Pencegahan di Luar Ruangan

  1. Selalu memperhatikan keadaan cuaca
Cuaca yang terlalu panas, lembab, serta kualitas udara yang buruk dapat memperburuk gejala asma bagi sebagian orang. Untuk itu, sebaiknya batasi aktivitas luar ruangan ketika kondisi ini terjadi.
  1. Melakukan olahraga ringan di dalam ruangan
Melakukan kegiatan fisik yang ringan sangatlah penting untuk orang-orang yang menderita gangguan asma. Untuk menghindari resiko gangguan asma, sebaiknya melakukan kegiatan atau olahraga ringan di dalam ruangan yang hangat.
  1. Menghindari udara yang terlalu dingin
Udara yang terlalu dingin diyakini mampu memicu timbulnya gangguan asma misalnya jika sudah terjadi masuk angin. Untuk itu, sebelum terjadi perubahan cuaca dingin persiapkan diri dan lingkungan agar tetap hangat.
  1. Menghindari sumber yang dapat memicu alergi
Pada saat-saat tertentu beberapa jenis tanaman akan mengalami proses penyerbukan. Hal ini yang mana akan terjadi penebaran serbuk sari yang dipercaya sebagai salah satu alergen penyebab asma. Untuk itu, sebaiknya tetap tinggal di dalam rumah selama proses penyerbukan berlangsung.

SUMBER :http://www.autoimuncare.com/penyakit-asma-dan-cara-pencegahannya-2/

tuberculosis (TBC) ????


TBC
Tuberkulosis (TBC atau Tb) adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri yang terjadi pada saluran pernapasan. Adapun jenis bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya. Maka dari itu alasan mengapa penderita TBC proses penyembuhannya dibutuhkan waktu yang lama. Selain itu bakteri ini juga sangat sering kali menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan organ tubuh lainnya.
Pencegahan Penyakit TBC

Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian di dunia. Hal ini dikarenakan jika sebuah negara belum bebas dari penyakit ini maka tingkat kematian akibat kuman mycobakterium tuberculosis semakin tinggi. Menurut data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan untuk jumlah penderitan TBC mengalami peningkatan hingga 33% tahunnya atau sekitar sekitar 5000 ribu kasus dan 140 ribu lainnya yang meninggal setiap tahunnya. Melihat fenomena seperti itu memang sangat memprihatinkan. Nah maka untuk menghindari penyebaran penyakit tersebut sangat diperlukan sekali untuk kita mengetahui mengenai penyebab, gejala dan cara pencegahan penyakit TBC.
Berikut Penyebab, Gejala dan Pencegahan Penyakit TBC
Penyebab Penyakit TBC
Penyakit Tbc bisa disebabkan karena bakteri mycobacterium tuberculosis yang merupakan sejenis bakteri kecil yang memiliki bentuk tongkat. Begitu kecilnya bakteri ini bisa membuat ribuan bakteri bersarang dan hidup bersama di tempat yang hanya seluas ujung jarum. TBC menyerang bagian tubuh seperti paru-paru dan bersarang di bagian tempat yang sejuk, gelap dan lembab. Selain itu TBC juga bisa disebabkan karena tertular oleh penderita melalui cairan yang keluar ketika bersin dan batuk. Karena faktor makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan udara kotor yang mengandung bakteri tersebut. Memang cukup banyak sekali penyebab dari penyakit TBC yang harus Anda ketahu, beberapa penyebabnya seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi.
Gejala Penyakit TBC
Bagi seseorang yang terserang bakteri penyebab penyakit TBC biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti akan meraskan demam yang terlalu tinggi, dan disertai dengan influenza yang bersifat hilang timbul. Selain itu juga akan disertai dengan penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu hingga dapat disertai dengan darah. Nah berikut ini merupakan gejala umum yang sering terjadi pada pederita penyakit TBC.
  • Batuk hingga lebih dari 3 bulan dan dahak bercampur darah/batuk darah.
  • Sesak nafas atau sering merasa nyeri pada dada.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Mengalami penurunan nafsu makan secara drastis
  • Sering mudah demam dan badan mudah lemas.
Nah itulah merupakan beberapa penjelasan mengenai penyebab dan gejala penyakit TBC. Berikut ini merupakan cara pencegahan penyakit TBC yang perlu Anda ketahui.
  • Selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.
  • Menghindari kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
  • Memperbaiki pola hidup dan makan yang sehat dan baik seperti menuhi makanan yang bergizi dan sering melakukan olahraga.
  • Melakukan vaksin BCG untuk mencegah terjadinya kasus TBC yang lebih berat. Lakukan vaksin secara rutin dari mulai masih balita.

SUMBER : http://disehat.com/penyebab-gejala-dan-pencegahan-penyakit-tbc/

PNEUMONIA ????


Penyebab Penyakit Pneumonia

Sampai saat ini penyakit pneumonia belum dapat dipastikan cara penularannya, namun dari beberapa kasus dan pengakuan dari beberapa pasien, penyakit ini dapat beresiko menyerang orang-orang yang diantaranya :
  1. Penyakit ini dapat menyerang seseorang dengan mudah pada saat daya tahan tubuhnya lemah, seperti orang-orang yang memilii gejala penyakit HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit diabetes dan seseorang yang sering melakukan kemoterapy serta mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang.
  2. Bagi para perokok berat, seseorang yang sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang serta meminum minuman keras dapat beresiko tinggi mengalami iritasi pada saluran pernafasannya dan akhirnya dapat mengakibatkan terjangkit penyakit pneumonia. Hal ini dikarenakan, kandungan zat yang terdapat di dalam alkohol mampu merusak sel-sel darah putih di dalam tubuh sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh.
  3. Penyakit ini juga dapat menyerang seseorang yang sedang menjalani perawatan dirumah sakit yang selama perawatannya menggunakan alat bantu pernafasan atau ventilator. Hal ini dikarenakan, pada saat pasien mengalami batuk maka dapat mengeluarkan tekanan balik pada isi lambung menuju kerongkongan. Sehingga hal ini dapat mengandung bakteri yang bisa berpindah kedalam rongga nafas dan mengakibatkan pneumonia.
  4. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh karena tanpa sengaja menghirup zat-zat kimia yang biasa digunakan oleh para petani seperti pestisida. Jika hal ini terjadi, maka zat kimia tersebut dapat mengendap dan terjadi iritasi yang dapat mengakibatkan terjadinya peradangan pada organ paru-paru.
  5. Bagi seseorang yang lama berbaring karena sakit seperti setelah menjalani operasi besar, maka dapat beresiko tinggi terserang penyakit ini. Hal ini disebabkan karena terlalu lamanya terbaring statis dapat menyebabkan riak atau mucus menumpuk di dalam rongga paru, sehingga dapat dijadikan sebagai tempat berkembang biak bakteri.

Gejala apa saja yang dapat ditimbulkan ?

Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penderita penyakit pneumonia yaitu seperti sering batuk tak berhenti, dada terasa sakit dan sesak, demam cukup tinggi dan mengalami kesulitan untuk bernafas. Untuk mengetahui tanda-tanda seseorang terjangkit penyakit ini dengan pasti, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan menggunakan alat X-ray (Rongent) dan juga Sputum.
Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal seperti menjaga kebersihan lingkungan, peralatan makan dan kebersihan ruangan dari debu yang beterbangan. Selain itu, hilangkan kebiasaan buruk merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Demikianlah sedikit informasi yang dapat saya sampaikan untuk anda dan semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Apa saja gejala dari penyakit pneumonia ini?

Berikut ini merupakan beberapa gejala yang dapat ditimbulkan bagi penderita pneumonia, yaitu :
  • Penderita akan mengalami batuk berdahak yang cukup berat dan sering.
  • Tubuh akan mengalami demam yang tinggi.
  • Tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga
  • Sering mual dan muntah
  • Untuk penyakit pneumonia berat dapat disertai dengan sesak napas dan nyeri dada.
Cara penanganan penyakit pneumonia
Pada umumnya, dokter akan melakukan diagnosis secara pasti dengan menanyakan keluhan yang dirasakan kepada pasien, lanjut dengan dilakukan pemeriksaan pisik, kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen, dahak dan juga tes darah di laboratorium. Sedangkan dalam langkah pengobatannya yaitu dengan disesuaikan terlebih dahulu berdasarkan penyebab dan gejalanya, jika penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dapat diobati dengan pemberian antibiotik, obat batuk dan juga obat untuk menurunkan panas atau demam. Tetapi jika pasien pneumonia itu berusia lebih dari 65 tahun, bayi atau anak-anak. Maka dokter akan menyarankan agar dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit, sehingga pasien akan mendapatka penanganan lebih lanjut.
Apakah anda cara untuk mencegah penyakit pneumonia?
Penyakit pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu seperti :
  • Rutin melakukan atau pemberian imunisasi atau vaksin seperti flu, pertusis dan juga pneumokokus sesuai dengan jadwal yang di sarankan.
  • Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan perlengkapan makan dan minum.
  • Tidak melakukan kebiasaan merokok.
  • Menjaga daya tahan dan kebugaran tubuh seperti mengkonsumsi makanan bernutrisi, rutin olahraga setiap hari dan istirahat yang cukup.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu anda ketahui seputar penyakit pneumonia mengenai gejala, penyebab, dan pencegahannya.
sumber  :https://manfaat.co/penyakit-pneumonia.html

FARINGITIS ???


FARINGITIS

Apa itu Faringitis?

Faringitis adalah sebuah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan atau inflamasi dibagian faring (bagian ini terletak dibagia belakang dari tenggorokan), yang biasanya ketika bagian ini mengalami inflamasi efek yang akan dirasakan pada si penderita adalah perasaan nyeri sewaktu menelan. Kondisi inilah yang seringkali terjadi dan seringkali menunjukan gejala sakit tenggorokan.
Adapun pada umumnya, inflamasi yang terjadi dibagian ini disebabkan oleh adanya infeksi akibat bakteri atau virus seperti halnya yang terjadi pada kasus pilek. Kekebalan terhadap sakit tenggorokan baru terbentuk pada usia dewasa sehingga penyakit ini umumnya akan lebih banyak menyerang anak kecil dan remaja.
penyakit faringitis

Dengan demikian, pada umumnya sakit tenggorokan biasanya muncul sebagai bagian dari gejala penyakit pilek yang menyerang seseorang. Akan tetapi, pada gejala pilek, sakit tenggorokan ini akan dapat menghilang dengan sendirinya dihari pertama atau kedua setelah pilek datang.
Penyebab umum dari sakit tenggorokan atau faringitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti influenza. Infeksi bakteri seperti alergi, radang tenggorokan atau refluks asam lambung yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi. Contohnya, sepert bakteri yang termasuk kedalam Streptococcus Grup A dan jenis bakteri lainnya yang konteksnya lebih jarang seperti bakteri arcanobacterium dan juga bakteri corynebacterium.
Kebanyakan orang yang menderita penyakit faringitis ini lebih sering terjadi pada saat suhu yang dingin atau musim hujan.
Penyakit ini seringkali menyebar dari anggota keluarga karena jangkauannya lebih dekat. Ketika anda mengalami faringitis dan berdekatan bersama dengan si buah hati atau suami anda, maka akan besar kemungkinannya jika mereka pun akan mengalami keluhan kesehatan yang sama dengan anda. Nah, untuk menghindari kondisi ini, maka sebaiknya jauhkan atau hindari kontak bersama dengan anggota keluarga yang lain.
Selain itu, peradangan yang terjadi dibagian daerah faring akan menyebabkan rasa sakit yang cukup panjang serta timbulnya gangguan lain yang berhubungan dengan organ pernapasan dan mulut.

Bahkan mungkin ketika kondisi ini terjadi, anda akan mengalami kesulitan atau masalah dengan makan atau mengunyah dengan benar, karena rasa sakit yang nyeri yang begitu tak tertahankan dibagian tersebut. Beberapa orang yang menderita faringitis bisa juga merasakan sakit atau nyeri yang parah dan terasa hingga kebagian tenggorokan dan juga telinga.

Gejala Faringitis

Untuk bisa mengenali sebuah penyakit, maka penting sekali untuk kita dapat mengetahui seperti apa gejala-gejala yang akan muncul sebelum penyakit ini berkembang dan menyebar dalam tubuh. Selain itu, bila si gejala ini sudah terlanjur anda rasakan, setidaknya penanganan yang lebih dini bisa dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk dari penyakit yang satu ini.
Nah, berikut ini ada beberapa gejala dari penyakit faringitis yang perlu diketahui.

Gejala Faringitis Akibat Virus:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Batuk
  • Hidung beringus
  • Sakit kepala
  • Kelenjar yang membesar pada leher

Gejala Faringitis Akibat Bakteri:

  • Demam Tinggi
  • Tonsil/ amanedel yang membengkak
Pada pemeriksaan ini, faring umumnya berwarna merah. Tonsil palatumyang membesar dan terdapat tanda eritma dan mungkin memiliki eksudat yang berwarna putih.

Lantas Apa Saja Penyebab Faringitis?

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mudah terkena dengan penyakit faringitis. Anak-anak yang masuk sekolah, pada umumnya lebih rentan terjangkit dengan penyakit yang satu ini karena tertular dari anak lain yang sedang mengidap penyakit influenza. Adapun beberapa penyebab penyakit yang satu ini lebih sering disebabkan oleh dua faktor yakni faktor penyebab yang umum dan faktor penyebab yang khusus (faktor penyebab yang jarang terjadi)
Nah, untuk mengetahui seperti apa saja faktor penyebab tersebut, mari simak dibawah ini.

Faktor Penyebab Umum Faringitis

Faktor penyebab paling umum yang seringkali ditemukan adalah karena adanya infeksi dari bakteri atau virus. Salah satu jenis virus yang seingkali menyebabkan timbulnya faringitis pada si penderita adalah virus influenza. Virus dari pilek dan flu ini dapat menyebabkan gangguan dibagian hidung, tenggorokan dan telinga. Pada umumnya, kondisi sakit ini akan lebih sering dijumpai pada anak-anak dan juga remaja. Adapun penyebab umum dari penyakit ini diantaranya adalah:
  • Orang yang sudah memiliki penyakit sinusitis.
  • Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap debu, bulu binatang dan aroma yang menyengat.
  • Orang yang terkena paparan asap rokok dalam waktu lama.

Faktor Penyebab Khusus

Meskipun faringitis yang ringan penyebabnya lebih sering diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri dan virus, akan tetapi pada beberapa penderita, mereka pun dapat terkena faringitis akibat adanya faktor yang lain. Nah, berikut ini beberapa jenis penyebab khusus yang dapat menimbulkan faringitis yang mana penyebab ini pada umumnya jarang sekali terjadi.

1. Adanya Tumor

Penyakit tumor yang muncul atau tumbuh dibagian lidah, tenggorokan atau pita suara akan dapat memicu timbulnya faringitis pada seseorang. Beberapa orang yang mengidap penyakit ini akan ditandai dengan rasa sakit yang parah, terutama saat mereka menelan makanan. Beberapa gejala lain yang akan muncul pada penderita tumor dibagian tersebut adalah hilangnya suara, pendarahaan air liur rasa nyeri yang timbul dibagian tersebut.

2. Infeksi Bakteri

Beberapa bakteri jenis streptococcus A, gonore, klamidia, dan corynebacterium adalah bakteri yang akan dapat menyebabkan timbulnya penyakit faringitis atau nyeri tenggorokan. Bila penyebabnya adalah salah satu jenis bakteri ini, maka mungkin si penderita akan membutuhkan perawatan yang khusus dengan mengkonsumsi antibiotik.

3. Pernapasan yang Tidak Benar

Sumber pernapasan dari mulut akan mungkin menyebabkan timbulnya faringitis. Kondisi ini pada umumnya akan lebih sering terjadi pada musim penghujan atau pada saat cuaca dingin menyerang. Sumbatan dibagian hidung akan dapat menyebabkan nyeri dibagian tenggorokan yang mana kondisi ini akan dapat memicu adanya faringitis.

4. Paparan Asap Rokok dan Polusi

Orang yang hidup di perkotaan atau seseorang dengan kebiasaan merokok pada umumnya akan cenderung lebih beresiko menderita faringitis. Hal ini dikarenakan paparan asap rokok dan polusi yang masuk kedalam sistem pernapasan akan memperparah gejala faringitis yang dirasakan. Bahkan resiko terparah dari penyakit faringitis akibat kepulan asap rokok bisa sampai kematian.

5. Adanya penyakit Lambung

Penyakit lambung yang tinggi yang membuat asam lambung tiba-tiba naik kebagian atas bisa memicu faringitis mudah timbul. Bila kondisi ini dibiarkan dan tidak segera dicari solusi untuk menanganinya, maka bukan tidak mungkin gejala asam lambung ini bisa berlanjut pada masalah faringitis yang cukup serius.
Nah, diatas adalah beberapa penyebab yang bisa melatar belakangi timbul atau munculnya faringitis pada seseorang. Mengingat kondisi dari faringitis atau resiko dari penyakit ini cukup mengganggu, maka penting sekali dilakukan usaha untuk setidaknya mengurangi saat gejala dari penyakit ini kambuh atau muncul sebelum anda berobat ke dokter, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala dari penyakit faringitis

Cara Mengurangi Gejala Faringitis

Meski penyakit ini dapat sembuh dengan mengkonsumsi obat-obatan, namun ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengurangi gejala tersebut, diantaranya adalah:
  • Hindari iritasi tenggorokan dengan tidak mengonsumsi minuman atau makanan yang terlalu panas.
  • Remaja dan orang dewasa dapat mengisap permen pereda tenggorokan.
  • Hindari merokok. Juga hindari lingkungan penuh asap.
  • Minum cukup air, terutama jika Anda sedang demam.
  • Berkumur dengan air garam hangat untuk mengurangi radang tenggorokan.

Kapan Harus Ke Dokter?

Pada umumnya, penyakit faringitis ini akan dapat sembuh dalam 3-4 hari tanpa mengkonsumsi obat-obatan. Selain itu, anda pun dapat mengkonsumsi obat yang dijual bebas di toko obat atau apotek seperti halnya ibuprofen dan juga parasetamol, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu bila anda mengalami:
  • Sakit tenggorokan yang disertai demam berhari-hari di atas 38 derajat Celcius, dan tidak dapat diredakan dengan obat-obatan.
  • Sakit tenggorokan yang tidak membaik setelah 2 minggu.
  • Beberapa kali sakit tenggorokan yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan pereda nyeri.
Pengobatan sakit tenggorokan pada umumnya akan dapat ditangani dengan menggunakan antibotik bila gejala yang terdeteksi diangap beresiko dan dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius.

Cara Mencegah Faringitis

Mencegah tentunya menjadi hal yang lebih baik dibandingkan dengan mengobati. Nah, berikut ini ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencegah penyakit faringitis.

Berikan Perhatian Ekstra Pada Penderita

Bila anak atau suami anda dirumah menderita faringitis sebaiknya berikan perhatian ekstra dengan tidak mencampur peralatan atau perlengkapan makan mereka bersama yang lain agar si penderita tidak menularkan penyakitnya pada orang yang sehat.

Istirahat Dirumah Untuk Si Penderita

Bila buah hati anda menderita faringitis, sebaiknya minta mereka untuk beristirahat dirumah dan tidak pergi kesekolah.

Hindari Asap Rokok

Menghindari paparan asap rokok dan polusi adalah salah satu pencegahan yang baik dalam mencegah penyakit faringitis terjadi.
Itulah dia beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit faringitis. Semoga artikel diatas bisa bermanfaat untuk anda.
SUMBER : https://bidanku.com/penyakit-faringitis-sakit-tenggorokan-gejala-penyebab-dan-cara-penanganannya

TONSILITIS .....????


TONSILITIS

A. Penyebab penyakit Tonsilitis atau Amandel
Yang umum menyebabkan sebagian besar tonsilitis adalah virus pilek (Adenovirus, Rhinovirus, Influenza virus, Parainfluenza virus, Coronavirus, RSV). Sekitar 70% penyakit tonsilitis yang terjadi pada anak disebabkan oleh infeksi virus, dan begitu juga penyebab infeksi virus pada orang dewasa hampir 90%. Pada golongan anak-anak hampir 30% bakteri penyebab dari penyakit ini adalah Streptococcus hemolitikus, dan pada pasien dewasa bakteri ini cuma 10%. Jenis bakteri penyebab paling umum adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri yang lain termasuk: Staphylococcus aureusStreptococcus pneumoniaeMycoplasma pneumoniaeChlamydia pneumoniaepertusisFusobacterium difterisifilis, dan gonore. Untuk Tonsilitis akut bakteri penyebab terdiri dari Hemofilus influenzaeStafilococcus Sp. dan Pneumococcus. Bagi bakteri Hemofilus influenzaeini merupakan penyebab Tonsilitis akut supuratif.
B. Gejala penyakit Tonsilitis atau Amandel
Gejala-gejala atau tanda yang dialami penderita penyakit tonsilllitis diantaranya adalah:
  1. Penderita mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar bagian leher.
  2. Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.
  3. Ketika diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel dan berwarna merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat dibagian permukaan tonsil, dan adanya warna merah yang bertanda adanya peradangan di sekitar bagian tenggorokan dan tonsil/amandel.
  4. Penderita mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
  5. Pada penderita tonsilitis kronis, penderita mendengkur ketika tidur dan disertai adanya pembesaran pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar adenoid adalah kelenjar yang letaknya di dinding bagian belakang antara rongga hidung dan tenggorokan.
  6. Penderita mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada yang mengganjal pada bagian leher.
  7. Rasa nyeri yang diakibatkan penyakit tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar bagian telinga dan juga leher.
 C. Pengobatan, Pencegahan penyakit Tonsilitis atau Amandel
Pengobatan untuk radang amandel akan tergantung sebagian pada penyebabnya. Untuk menentukan penyebabnya, dokter akan melakukan tes strepcoccus (strep) atau membuat kultur usapan tenggorokan. Kedua tes melibatkan usapan lembut pada bagian belakang tenggorokan dekat amandel dengan kapas. Tes laboratorium dapat mendeteksi infeksi bakteri. Infeksi virus tidak akan tampil pada tes, tetapi dapat diasumsikan jika tes untuk bakteri negatif. Dalam beberapa kasus, temuan fisik cukup meyakinkan untuk mendiagnosis kemungkinan infeksi bakteri. Dalam kasus ini, antibiotik dapat diresepkan tanpa melakukan tes strep.
Jika tes menunjukkan penyebabnya bakteri, pengobatan akan terdiri dari antibiotik untuk mengobati infeksi. Misalnya penisilin atau amoksisilinMacrolide seperti eritromisin digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Dosis penisilin adalah 250 mg bid po selama 10 hari untuk pasien <27 kg dan 500 mg untuk orang-orang > 27 kg. Pada anak-anak Amoksisilin efektif dan lebih enak jika obat cair diperlukan.
Jika tonsilitis disebabkan oleh virus, antibiotik tidak akan bekerja dan tubuh Anda akan melawan infeksi sendiri. Sementara itu, ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk merasa lebih baik, terlepas dari penyebabnya, yaitu:
  • Istirahat yang cukup.
  • Minum cairan hangat atau sangat dingin untuk meringankan rasa sakit tenggorokan.
  • Makanlah makanan yang halus, seperti es krim.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Menghirup pelega tenggorokan yang mengandung benzocaine atau anestesi lainnya.
  • Gunakan penghilang rasa sakit seperti acetaminophen atau ibuprofen.
Tidak ada cara yang khusus bagi penyakit tonsilitis atau amandel ini dalam pencegahannya. Pada umumnya pencegahan dilakukan agar mencegah menularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang bisa mengakibatkan adanya infeksi tonsil. Tapi akan lebih baik jika usaha dibawah ini dilakukan. Diantaranya adalah:
  1. Lakukan kebiasaan mencuci tangan secara rutin dan sesering mungkin agar mencegah terjadinya penyebaran mikro-organisme atau bakteri yang bisa menimbulkan tonsilitis.
  2. Hindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, paling tidak sampai 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan mendapatkan antibiotika dari dokter
sumber :http://www.klinikdrindrajana.com/article/tonsilitis_definisi_penyebab_gejala_dan_pencegahannya.html

INFLUENZA ??? ... LENGKAP


INFLUENZA 
Influenza adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus influenza yang mudah menular. Penyakit ini sering di identikan dengan flu biasa yang terkenal sebagai penyakit murah meriah.
Hasil gambar untuk penyebab dan upaya pencegahan influenza
Padahal penyakit influenza dan flu biasa memiliki tingkat bahaya yang berbeda. Influenza dapat menjadi wabah yang menyebar dari satu kota ke kota lain bahkan dari satu negara ke negara lain. Penyebaran virus ini tidak bisa di prediksi dan di hentikan karena penularannya terjadi pada masa satu hingga dua hari sebelum timbulnya gejala.
Penyebab Penyakit Influenza
Virus flu menyebar lewat udara ketika seseorang terinfeksi batuk, bersin atau bicara. Anda dapat menghirup virus tersebut secara langsung, atau melalui suatu benda seperti telepon atau keyboard komputer, dan kemudian menghantarkannya ke mata, hidung atau mulut anda.
Flu disebabkan oleh tiga tipe virus influenza A, B, dan C. Tipe A menyebabkan pandemi flu yang mematikan (epidemi pada belahan bumi) yang menyerang setiap 10 sampai 40 tahun. Tipe B menyebabkan pandemi dengan skala yang lebih kecil. Tipe A atau B dapat menyebabkan sirkulasi flu setiap musim dingin. Tipe C tidak pernah berkaitan dengan epidemi yang besar.
Tipe C cukup stabil, tapi tipe A dan B secara konstan berubah dan memunculkan kekhawatiran baru bagi masyarakat secara reguler. Sekali anda terkena flu, antibodi yang terbentuk akan menekan penyebabnya, tetapi tidak akan melindungi anda dari virus yang telah bermutasi. Itulah mengapa dokter merekomendasikan suntikan flu setiap tahun.
Pencegahan Penyakit Influenza
Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan flu adalah:
  • Menjaga kebersihan.
  • Selalu mencuci tangan, misalnya sebelum makan atau setelah bepergian.
  • Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
  • Istirahat yang cukup.
  • Memakai masker saat bepergian (terutama bagi pengguna kendaraan umum) atau ketika berada di sekitar penderita flu.
  • Memastikan tubuh menerima asupan vitamin dan gizi secaracukup dan seimbang.
  • Menjaga asupan cairan.
  • Olahraga secara teratur.
  • Vaksinasi Influenza.
Vaksin influenza yang diberikan di Indonesia adalah vaksin influenza tipe A dan tipe B. Vaksin influenza ini mengandung virus tidak aktif dan diberikan dengan cara disuntikkan ke otot (intramuskular). Pemberian vaksin ini direkomendasikan bagi:
  • Semua orang yang berusia 65 tahun atau lebih.
  • Anak-anak dan dewasa dengan penyakit menahun seperti asma, diabetes, penyakit ginjal, dan anak dengan daya tahan tubuh lemah.
  • Orang yang sering terpapar virus influenza, misalnya tenaga kesehatan, orang yang tinggal serumah dengan penderita, serta pengasuh anak yang berusia 6-23 bulan.
  • Imunisasi influenza juga diberikan kepada anak yang sehat berusia 6-23 bulan.
Vaksinasi pada anak-anak bisa dilakukan sejak mereka berusia enam bulan dengan frekuensi pengulangan satu kali tiap tahun. Pada anak dan dewasa dengan daya tahan tubuh yang rendah, pemberian hanya diberikan sebanyak dua kali dengan selang satu bulan dari pemberian vaksin pertama.
Meskipun vaksin influenza direkomendasikan untuk hampir semua orang, terdapat beberapa kondisi tertentu yang tidak disarankan untuk menerima vaksin influenza, antara lain:
  • Orang yang mengalami reaksi alergi hebat (anafilaksis) pada pemberian vaksin sebelumnya.
  • Orang yang setelah makan telur mengalami pembengkakan di bibir atau lidah, atau mengalami distres nafas atau pingsan.
  • Seseorang yang sedang mengalami demam tinggi.
Efek samping vaksin influenza di antaranya adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Sedangkan efek samping yang jarang terjadi adalah bersin-bersin, sesak napas, sakit pada telinga, dan gatal-gatal.\

sumber : http://www.autoimuncare.com/penyebab-penyakit-influenza-dan-cara-pencegahannya/

volume pernafasan


Volume Udara Pernapasan Paru - Paru


Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut.

a. Volume tidal (tidal volume)


yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer


yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer


yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

d. Volume sisa/residu (residual volume)


yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.

e. Kapasitas vital (vital capacity)


yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru (total lung volume)


yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.

Secara ringkas, volume udara pernapasan pada manusia dapat dijelaskan melalui grafik pada Gambar 7.7 di bawah ini.



Dapat diketahui bahwa volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki volume paru-paru yang berbeda-beda juga. Volume paru-paru selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh latihan. Para atlet, perenang, dan orang yang berlatih yoga memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Demikian pula orang yang tinggal di dataran tinggi di mana kadar oksigennya rendah cenderung memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Laki-laki pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih besar dari wanita.

Dalam keadaan biasa, manusia mengisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang lebih 500 cc. Bila setengah liter ini telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.

Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih dapat menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi. Jadi, jumlah udara yang terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara setengah dan tiga setengah liter. Jumlah udara pernapasan sekian itu dapat dimanfaatkan secara teratur oleh para olahragawan yang terlatih.

Meskipun ada 500 cc udara yang dapat kita hirup dalam keadaan biasa, tetapi hanya 350 cc yang dapat sampai di gelembung paru paru, sedangkan yang 150 cc lainnya hanya sampai di saluran pernapasan saja.